ROKOK DALAM HIASAN SOSIAL
Negaraku negara yang
perokok
Negara yang tidak bisa
berjalan tanpa rokok
Manusianya adalah
perokok.
Sedikit saja bisa
menjadi rokok.
“Merokok mati, tidak
merokok juga mati.
Lebih baik merokok
sampai mati”.
Negasi-kontradiksi
“Tidak merokok mati,
merokok cepat mati ?
Lebih baik tidak
merokok sampai mati”
All right ???
Aku bertanya pada
hiasan sosial....
Apakah rokok adalah
nilai seni bagimu ?
Setiap hari asap rokok
membumbung tinggi,
Menghiasi langit-langit
sosial
Sebatang rokok adalah
kehidupan
Kehidupan itu adalah
rokok baginya
Puntung rokok bagaikan
pepohonan dihutan yang lebat
Sekali mati sudah itu
hidup lagi,
Tiada henti dan lagi
tanpa henti.
Puntung rokok tersebar
ke segala arah
Sudut-sudut kamar,
Sudut jedela,
Sudut pintu,
Sudut lipatan buku,
Dan sudut-sudut
kesedihan dan kepedihan.
Sadarkah kita bahwa rokok
itu membawa penyakit ?
Asapnya lebih kejam
daripada asap kendaraan bermotor ?
Tapi, sayang sekali....
Semua tidak sadar
akibat kesadaran.
Tapi apakah kita juga
sadar, bahwa rokok juga membawa manfaat ?
Manfaat untuk rileks
dan relaksasi pemikiran.
Katanya....maybe.
Hiasan sosial....
Orang dewasa merokok,
Remaja merokok,
Anak-anak merokok,
Laki-laki merokok,
Perempuan merokok,
Kakek-kakek merokok,
Nenek-nenek merokok,
Banci pun merokok,
Pokoknya rokok dan
semuanya telah merokok.
Yang tidak merokok pun
merokok.
Yang belum merokok pun
merokok.
Semuanya merokok.
Di mana-mana merokok
dan tersedia rokok !
Itu fakta !!!
Febri Ramadhani
Mahasiswa Ilmu Hukum
UIN Alauddin Makassar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar