Bencana HUKUM
Gejolak
pemikiran dan gejolak rasa ....
Apa yang menimpa
negeriku tercinta ?
Banyak cita-cita
dan banyak permasalahan.
Bangsa ini
mungkin sudah lelah.
Menanggung
banyak persoalan yang bertubi-tubi menghampiri.
Persoalan
HUKUM..
Lagi-lagi HUKUM.
Lagi dan lagi
HUKUM.
HUKUM-HUKUM-HUKUM
!
Inilah sebabnya
saya katakan bencana HUKUM.
Jiwa rakyat
menangis dan merontah.
Hukum menjadi
alternatif mencari kebenaran.
Kebenaran apa
dulu ?
Apakah kebenaran
masing-masing perspektif dia yang berperkara ?
Konflik pejabat
HUKUM masih terjadi.
Konflik antar
lembaga HUKUM masih terjadi.
Konflik antar
penegak HUKUM masih terjadi.
Konflik keadilan
masih terjadi ....
Konflik
kepastian HUKUM masih terjadi ....
Dan masih banyak
lagi ... masalah HUKUM.
Seolah-olah ini
adalah kiamat integritas.
Seolah tidak ada
lagi upaya urung rembuk untuk problem solving.
Satu persatu
intergritas penegak HUKUM dikuliti.
Diuji secara
tidak wajar.
Aku mendengar
teriakan keadilan.
Aku mendengar
teriakan kepastian HUKUM.
Aku mendengar teriakan
etika dan moralitas.
Tentu itu
dialamatkan kepada penegak HUKUM.
Penegak HUKUM vs
Penegak HUKUM.
Siapa yang salah
? siapa yang benar ?
Kok saling
menyalahkan ....
Kan sama-sama
penegak HUKUM.
Belum lagi
istilah dan kisah lama yang terulang kembali....
Muncul lagi
kisah yang sebelumnya mulai hilang dari ingatan masyarakat.
Kisah CICAK dan
BUAYA.
Pendek kata ....
Di mana sang
cicak dengan postur tubuh yang kecil,
Berani melawan
buaya yang memiliki postur tubuh besar.
Jika ditarik
dalam dunia HUKUM ....
Personifikasi
HUKUM.
Lagi-lagi
bencana HUKUM.
Keduanya saling
menyalahkan.
Persoalan HUKUM
bukan lagi murni persoalan HUKUM.
Tapi bercampur
baur dengan issu-issu kepentingan politik.
Penegak hukum
yang berpolitik ? bermain politik ?
Lagi-lagi ujian
intergritas.
Bencana HUKUM
adalah banyaknya permasalahan HUKUM.
Masalah HUKUM,
entah benar atau salah ?
Karena semua itu
terdengar, MUNGKIN !!!
Febri Ramadhani
Mahasiswa Ilmu
Hukum UIN Alauddin Makassar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar