PUISI MALAM
Senin 16/01/2015
Dingin terasa
Rasanya dingin menusuk
tulang
Malam yang gelap dengan
gemerlap lampu-lampu malam
Eksotisme malam menjadi
realitas tak terlupakan
Indahnya Ciaptaan-Nya
yang maha kuasa
Mencekam
Yah, situasi mencekam.
Karena mata belum
terpejam
Anjing menggonggong
dari sana ke sini
Nyaring terdengar
membuatku bergetar
Aku tak merasa takut
karena aku bukan penakut
Dingin terasa
Rasanya sangat dingin
Merasuk dan menusuk
tulang
Semua tinggal kenangan
Kenangan berbalut
pengharapan
Sengatan malam tiada
henti
Tiupan angin membuatku
menggigil
Merinding akan
kesunyian
Termangu dalam
tulisanku.
Bukannya cengeng.....
Lelah dan letih
menghampiriku
Kuat dikalahkan lemah
Tapi aku belum menyerah
menulis malam
Sampai kapanpun !
Dan kapanpun itu !
Febri Ramadhani
Mahasiswa Ilmu Hukum
UIN Alauddin Makassar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar