Jumat, 26 Desember 2014

CAHAYA ILMU YANG TERBEDAKAN

CAHAYA ILMU YANG TERBEDAKAN




Terangnya bias cahaya
Lantas menutupi gemerlapnya lika-liku arah setapak

Aku berpikir maka aku ada.

"Cogito Ergo Sum"

Meskipun konstruksi kebenaran indrawi,
Dibayang-bayangi skeptitisme,
Tapi empirisisme mulai menampakkan eksistensinya.
Yang ku lihat tanpa sorotan cahaya aku buta !
BUTA ?
Kadang kala akalku merajut asa dengan sangat teliti,
Merasionalkan yang kuragukan.

Ketika pertanyaan-pertanyaan dalam imajenasiku mulai bertebrangan,
Menghantui semuanya,
Aku mencoba lahirkan proposisi elementer
Ku gunakan skriptualis sebagai jalan dan metodologis....
yang tak terbantahkan.

Dalam labirin kesunyian,
Jiwaku berada dalam penjara suci,
Perlahan aku mulai terjerembab dalam kalang-kabut,
Tapi nurani perkasa yang membangunkan.
Ku teramat bernafsu.
Merontokkan sekat-sekat dan sektarianisme.

Ketika belajar adalah suatu keharusan,
Maka penegtahuan merangsangku untuk tahu.
Yang menjadi temuan tapi tanpa makna,isi dan pula rasa syukur
Yakin dan percaya gema akan muncul yang senangtiasa bergejolak.
Iman dan rasio mungkin saja bertengkar,
Selaksa dua anak yang tak seumuran,
Yang berbeda kapabilitas.

Bahasanya: secara pra-destinasi." lantas kenapa harus di pertengtangkan ?

Mari kita berdialektika,
Bukan pedagogi tapi andragogi
Kita menarik konklusi partikular,
Berharap akan merembes,
ke genangan-genangan pemikiran
Yang mainstreamnya sama
Dan menemukan kebenaran.


Itulah Tujuan !

Febri Ramadhani
Mahasiswa Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar

Sastra dalam sentuhan tekstualitas.
Makassar-09-03-2014



2 komentar: