PENGANGGURAN DI
SEKITARKU.
Ada sebuah
kata-kata bijak yang mengatakan:
“Jiwa muda
adalah jiwa yang barapi-api”.
Tapi tidak
dengan orang di sekitarku.
Banyak sekali
pengangguran yang berkeliaran.
Ke sana, ke
sini....
Tanpa ada tujuan
yang jelas.
Layaknya manusia
yang tersesat dan mengembara dalam ketidakpastian.
Istilahnya: A man
unknown.
Generasi yang
seharusnya menentukan kehidupan bangsa kedepannya,
Ternyata
terisolasi dalam dunia yang begitu luas.
Kehidupan yang
monoton, dan seolah tidak ada perubahan hari demi hari.
Perubahan tahun
demi tahun.
Bahkan abad demi
abad.
Ironi kepemudaan
karena pengangguran.
Aku heran,
mungkin terlalu eksentrik.
Pemuda yang
seolah-olah tidak memperdulikan masa depannya.
Atau acuh tak
acuh.
Malai dari pagi,
siang, sore, malam, tengah malam bahkan waktu subuh....
Pekerjaannya sama,
tidak ada perbedaan.
Tidak ada
perubahan.
Saya katakan tak
berharga....
Tak bernilai....
But it’s just Killing time.
Hanya bercanda
tawa dan bersenda gurau setiap hari....
Duduk
termenung....
Duduk berpangku
tangan.
Sekali-kali
berkelahi....
Memberontak....
Kriminalisasi....
Dan menciptakan
kegaduhan.
Bagaikan sampah
masyarakat.
SAMPAH yang
melakukan transformasi menjadi patologi sosial.
Aku bingung, apa
sebenarnya yang dia tunggu ?
Menunggu kesuksesan
? Sukses adalah perjuangan bukan berpangku tangan.
Inilah
problematika sosial yang sangat kronis
Di sekitarku....
Anak muda yang
kuat, tapi tidak bekerja.
Anak yang
berjiwa muda tapi payah...!
Mudah menyerah.
Mereka
pengangguran.
Mereka tidak bisa
diharapkan.
Mereka tidak
bisa mengemban amanah.
Dan mungkin
mereka ” manusia termarginalkan dalam dunia kesuksesan”.
Atau mungkin tak
peduli kesuksesan !
Ironi
pengangguran !!!
Febri Ramadhani
Mahasiswa Ilmu
Hukum UIN Alauddin Makassar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar