Jumat, 30 Januari 2015

Pengangguran di Sekitarku

PENGANGGURAN DI SEKITARKU.

Ada sebuah kata-kata bijak yang mengatakan:
“Jiwa muda adalah jiwa yang barapi-api”.
Tapi tidak dengan orang di sekitarku.
Banyak sekali pengangguran yang berkeliaran.
Ke sana, ke sini....
Tanpa ada tujuan yang jelas.
Layaknya manusia yang tersesat dan mengembara dalam ketidakpastian.
Istilahnya: A man  unknown.
Generasi yang seharusnya menentukan kehidupan bangsa kedepannya,
Ternyata terisolasi dalam dunia yang begitu luas.
Kehidupan yang monoton, dan seolah tidak ada perubahan hari demi hari.
Perubahan tahun demi tahun.
Bahkan abad demi abad.
Ironi kepemudaan karena pengangguran.
Aku heran, mungkin terlalu eksentrik.
Pemuda yang seolah-olah tidak memperdulikan masa depannya.
Atau acuh tak acuh.
Malai dari pagi, siang, sore, malam, tengah malam bahkan waktu subuh....
Pekerjaannya sama, tidak ada perbedaan.
Tidak ada perubahan.
Saya katakan tak berharga....
Tak bernilai....
But it’s  just Killing time.
Hanya bercanda tawa dan bersenda gurau setiap hari....
Duduk termenung....
Duduk berpangku tangan.
Sekali-kali berkelahi....
Memberontak....
Kriminalisasi....
Dan menciptakan kegaduhan.
Bagaikan sampah masyarakat.
SAMPAH yang melakukan transformasi menjadi patologi sosial.
Aku bingung, apa sebenarnya yang dia tunggu ?
Menunggu kesuksesan ? Sukses adalah perjuangan bukan berpangku tangan.
Inilah problematika sosial yang sangat kronis
Di sekitarku....
Anak muda yang kuat, tapi tidak bekerja.
Anak yang berjiwa muda tapi payah...!
Mudah menyerah.
Mereka pengangguran.
Mereka tidak bisa diharapkan.
Mereka tidak bisa mengemban amanah.
Dan mungkin mereka ” manusia termarginalkan dalam dunia kesuksesan”.
Atau mungkin tak peduli kesuksesan !
Ironi pengangguran !!!

Febri Ramadhani
Mahasiswa Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar