Aku ingin ditelanjangi
secara intelektual !
Cak Nur pernah
mengatakan “Bahwa kebenaran haruslah ditelanjangi”.
Febri Ramadhani mengatakan
“ Manusia sejatinya adalah pencari kebenaran”.
Telanjang adalah kata
yang mungkin terlalu vulgar.
Vulgar bagi masyarakat
awam.
Bahkan masyarakat
kota....
Masyarakat kota
yang awam.
Akan aku luruskan....
Aku kujelaskan....
Aku interpretasikan....
Aku... dan semuanya
terhadapmu...
Sejarah panjang
telah mencatat hiruk pikuk dunia intelektual.
Tidak ada suatu
perlawanan tanpa intervensi kaum intelektual.
Hingar-bingar Kaum
intektual merambah kesegala penjuru.
Masuk dalam berbagai
sisi-sisi kehidupan.
Menyelamatkan bukan
melumatkan.
Menumpas penindasan.
Segalanya adalah kaum
intelektul.
Dunia intelektual yang
sarat akan perjuangan dan pengorbanan.....
Aku rindu dengan dunia
diskusi....
Aku rindu dengan dunia perdebatan....
Aku rindu dengan
penelanjangan keilmuan
Khususnya penelanjangan
intelektual.
Dalam diskusi aku bisa
mengetahui...
Kekuranganku,
Kecukupanku,
Kelemahanku,
Kehebatanku,
Retorikaku,
Dan semuanya tengtang
diriku.
Aku ingin terlihat
bodoh karena tak mampu menjawab,
Terlihat bodoh karena
memang tidak tahu.
Yah...BODOH.
Kebodohan ini hanya
bersifat sementara, bukan selamanya.
Biarlah ditelanjangi keilmuanku...
Pengetahuanku....
Kapasitasku....
Kapabiitasku....
Oh...Tuhan....
Setelah aku
ditelanjangi...
Perlihatkanlah apa yang
sebenarnya kemampuanku.
Dan apa yang sebenarnya
kelemahanku.
Apakah aku akan menjadi
orang cerdas ?
Atau tetap menjadi
orang Bodoh ?
Aku membenci
konsistensi terhadap kebodohan.
Aku lebih memilih sikap
munafik untuk mengharapkan kecerdasan.
Orientasiku adalah
progresifitas bukan regresifitas.
JUJUR...,
AKU INGIN MENJADI ORANG
CERDAS !!!
Febri Ramadhani
Mahasiswa Ilmu Hukum
UIN Alauddin Makassar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar